Minggu, 03 Juli 2016

Cara Merawat Sapi Induk Laktasi dan Kering


Sapi induk laktasi setelah melahirkan pada awal (menghasilkan susu) produksi susu meningkat dengan cepat, dan puncak produksi susu dicapai pada hari ke 30-50, atau minggu ke 3-6, atau bulan ke 1-2. Setelah puncak produksi dicapai, kemudian produksi susu cenderung menurun sampai sapi kering (tidak menghasilkan susu) atau sapi dikeringkan (pemerahan dihentikan karena sapi sudah bunting 7 bulan). Pada saat produksi susu meningkat, kadar lemak dan kadar protein menurun. Sedangkan pada saat produksi susu menurun, kadar lemak dan kadar protein meningkat. Hubungan produksi susu dengan kadar lemak terjadi korelasi negatif, artinya pada saat produksi susu mencapai puncaknya, kadar lemaknya terendah. Proporsi produksi susu selama masa laktasi (10 bulan), pada bulan pertama, kedua dan seterusnya sampai bulan ke 10, masing-masing: 13%, 13%, 12%, 12%, 10%, 10%, 9%, 8%, 7% dan 6% total produksi.


Periode awal laktasi
Periode awal masa laktasi adalah masa yang paling kritis, terjadi pada saat mulai menghasilkan susu. Pada saat ini produksi susu naik dengan cepat sampai mencapai puncak produksi. Pada awal masa laktasi (bulan pertama dan kedua setelah beranak) proposi produksi susu masing-masing 13% total produksi selama masa laktasi (10 bulan)

Periode laktasi tengah
Pada periode laktasi tengah sapi harus dijaga supaya puncak produksi berlangsung selama mungkin (persistensi bagus). Masalah utama yang dapat terjadi dalam tahap ini adalah masalah menurunnya susu. Pada periode laktasi tengah meliputi bulan ke 3 s/d ke 6, proporsi produksi susu setiap bulannya masing-masing sekitar 12%, 12%, 10% dan 10% total produksi selama masa laktasi.

Periode laktasi akhir
Pada periode laktasi akhir produksi susu makin menurun, proporsi produksi susu pada bulan ke 7, ke 8, ke 9 dan ke 10 masing-masing 9%, 8%, 7% dan 6% total produksi selama masa laktasi.

Dari uraian tersebut di atas ada 3 petunjuk yang perlu diperhatikan pada tatalaksanan untuk sapi perah.

  • Pada periode laktasi permulaan, produksi susu secepatnya meningkat hingga jumlah tertinggi (bulan 1 -2).
  • Waktu puncak produksi dijaga agar berat badan sapi tidak turun.
  • Pada periode akhir sampai masa kering, badan sapi dijaga jangan sampai terlalu gemuk.

PERAWATAN SAPI KERING
Masa kering merupakan masa yang penting bagi sapi perah, maka perlu pemberian pakan dan perawatan yang tepat. Masa kering harus diartikan sebagai persiapan permulaan dimulainya masa laktasi baru, bukan sebagai akhir laktasi. Pengeringan mulai dilakukan 2 bulan sebelum sapi melahirkan atau sapi sudah bunting 7 bulan. Untuk pengeringan sapi ada 3 metode, yaitu:

1.    Intermittent milking, yaitu pengurangan frekuansi pemerahan secara bertahap, artinya semula sapi diperah dua kali sehari, kemudian diperah satu kali sehari. Selanjutnya pada hari berikutnya sapi diperah satu kali setiap dua hari, dan akhirnya pemerahan dihentikan.
2.    Incomplete milking, yaitu pada saat sapi akan dikeringkan dilakukan pemerahan dengan tidak sempurna. selanjutnya apabila produksi sudah menurun hanya tinggal beberapa  liter per harinya, kemudian pemerahan dihentikan.
3.    Abrupt cessation of milking. Metode pengeringan ini adalah yang terbaik, terutama bagi sapi pada waktu akan dikeringkan produksinya masih tinggi, dan  untuk menghindari agar sapi tidak kena mastitis. Caranya, tiga hari sebelum pengeringan dilakukan, semua pemberian konsentrat dihentikan dan pemberian hijauan dikurangi kira-kira tinggal setengah sampai dua pertiganya pemberian normal. Penurunan pakan baik kualitas maupun kuantitasnya akan berakibat penurunan produksi susu karena sekresi susu berkurang. Pada pemerahan terakhir, puting dibersihkan dan dicelupkan pada desinfektan untuk menghindari agar ambing tidak kemasukan bakteri. 

Perlunya sapi dikeringkan
  • Memulihkan kondisi sapi setelah memproduksi susu selama laktasi dan memberikan kesempatan kelenjar ambing untuk beristirahat. Sapi membutuhkan waktu 6 minggu untuk memulihkan kelenjar susu dan mengganti persediaan energi.
  • Sejak awal sampai akhir laktasi banyak kehilangan alveoli atau kelenjar susu. Itulah sebabnya mengapa produksi pada periode akhir laktasi turun. Saat dikeringkan sapi membuat alveoli kembali untuk memproduksi susu lebih banyak lagi pada laktasi berikutnya.
  • Sampai akhir laktasi sapi menggunakan hampir seluruh timbunan gizi (nutrisi) untuk menghasilkan susu, sehingga sapi harus menimbun nutrisi lagi untuk persiapan beranak dan laktasi berikutnya. Kondisi yang baik pada saat akan beranak, produksi susu akan labih banyak pada laktasi berikutnya dan segera akan mencapai puncak produksi.
  • Pemerahan selama masa laktasi akan menguras persediaan kalsium, fosfor dan mineral lainnya. Jumlah dan keseimbangan mineral yang tidak tepat dapat menyebabkan milk fever dan masalah lain.
  • Memberi kesempatan pertumbuhan pedet sebelum lahir, lebih dari separo janin berkembang 2 bulan sebelum lahir.
  • Menghasilkan kolostrum untuk pedet yang akan dilahirkan.



0 komentar:

Posting Komentar