Cara Merawat Sapi Induk Laktasi dan Kering
Sapi
induk laktasi setelah melahirkan
pada awal (menghasilkan susu) produksi susu meningkat dengan cepat, dan puncak produksi
susu dicapai pada hari ke 30-50, atau minggu ke 3-6, atau bulan ke 1-2. Setelah
puncak produksi dicapai, kemudian produksi susu cenderung menurun sampai sapi
kering (tidak menghasilkan susu) atau sapi dikeringkan (pemerahan dihentikan
karena sapi sudah bunting 7 bulan). Pada saat produksi susu meningkat, kadar
lemak dan kadar protein menurun. Sedangkan pada saat produksi susu menurun,
kadar lemak dan kadar protein meningkat. Hubungan produksi susu dengan kadar
lemak terjadi korelasi negatif, artinya pada saat produksi susu mencapai
puncaknya, kadar lemaknya terendah. Proporsi produksi susu selama masa laktasi
(10 bulan), pada bulan pertama, kedua dan seterusnya sampai bulan ke 10,
masing-masing: 13%, 13%, 12%, 12%, 10%, 10%, 9%, 8%, 7% dan 6% total produksi.
Periode awal laktasi
Periode awal masa
laktasi adalah masa yang paling kritis, terjadi pada saat mulai menghasilkan
susu. Pada saat ini produksi susu naik dengan cepat sampai mencapai puncak
produksi. Pada awal masa laktasi (bulan pertama dan kedua setelah beranak)
proposi produksi susu masing-masing 13% total produksi selama masa laktasi (10
bulan)
Periode laktasi tengah
Pada periode laktasi
tengah sapi harus dijaga supaya puncak produksi berlangsung selama mungkin
(persistensi bagus). Masalah utama yang dapat terjadi dalam tahap ini adalah
masalah menurunnya susu. Pada periode laktasi tengah meliputi bulan ke 3 s/d ke
6, proporsi produksi susu setiap bulannya masing-masing sekitar 12%, 12%, 10%
dan 10% total produksi selama masa laktasi.
Periode laktasi akhir
Pada periode laktasi
akhir produksi susu makin menurun, proporsi produksi susu pada bulan ke 7, ke
8, ke 9 dan ke 10 masing-masing 9%, 8%, 7% dan 6% total produksi selama masa
laktasi.
Dari uraian tersebut
di atas ada 3 petunjuk yang perlu diperhatikan pada tatalaksanan untuk sapi
perah.
- Pada periode laktasi permulaan,
produksi susu secepatnya meningkat hingga jumlah tertinggi (bulan 1 -2).
- Waktu puncak produksi dijaga
agar berat badan sapi tidak turun.
- Pada periode akhir sampai masa
kering, badan sapi dijaga jangan sampai terlalu gemuk.
PERAWATAN SAPI KERING
Masa kering merupakan
masa yang penting bagi sapi perah, maka perlu pemberian pakan dan perawatan
yang tepat. Masa kering harus diartikan sebagai persiapan permulaan dimulainya
masa laktasi baru, bukan sebagai akhir laktasi. Pengeringan mulai dilakukan 2
bulan sebelum sapi melahirkan atau sapi sudah bunting 7 bulan. Untuk
pengeringan sapi ada 3 metode, yaitu:
1.
Intermittent milking,
yaitu pengurangan frekuansi pemerahan secara bertahap, artinya semula sapi
diperah dua kali sehari, kemudian diperah satu kali sehari. Selanjutnya pada
hari berikutnya sapi diperah satu kali setiap dua hari, dan akhirnya pemerahan
dihentikan.
2.
Incomplete milking,
yaitu pada saat sapi akan dikeringkan dilakukan pemerahan dengan tidak
sempurna. selanjutnya apabila produksi sudah menurun hanya tinggal beberapa
liter per harinya, kemudian pemerahan dihentikan.
3.
Abrupt cessation of
milking. Metode pengeringan ini adalah yang terbaik, terutama bagi sapi pada
waktu akan dikeringkan produksinya masih tinggi, dan untuk menghindari
agar sapi tidak kena mastitis. Caranya, tiga hari sebelum pengeringan
dilakukan, semua pemberian konsentrat dihentikan dan pemberian hijauan
dikurangi kira-kira tinggal setengah sampai dua pertiganya pemberian normal.
Penurunan pakan baik kualitas maupun kuantitasnya akan berakibat penurunan
produksi susu karena sekresi susu berkurang. Pada pemerahan terakhir, puting dibersihkan
dan dicelupkan pada desinfektan untuk menghindari agar ambing tidak kemasukan
bakteri.
Perlunya sapi dikeringkan
- Memulihkan kondisi sapi setelah
memproduksi susu selama laktasi dan memberikan kesempatan kelenjar ambing
untuk beristirahat. Sapi membutuhkan waktu 6 minggu untuk memulihkan
kelenjar susu dan mengganti persediaan energi.
- Sejak awal sampai akhir laktasi
banyak kehilangan alveoli atau kelenjar susu. Itulah sebabnya mengapa
produksi pada periode akhir laktasi turun. Saat dikeringkan sapi membuat
alveoli kembali untuk memproduksi susu lebih banyak lagi pada laktasi
berikutnya.
- Sampai akhir laktasi sapi
menggunakan hampir seluruh timbunan gizi (nutrisi) untuk menghasilkan
susu, sehingga sapi harus menimbun nutrisi lagi untuk persiapan beranak
dan laktasi berikutnya. Kondisi yang baik pada saat akan beranak, produksi
susu akan labih banyak pada laktasi berikutnya dan segera akan mencapai
puncak produksi.
- Pemerahan selama masa laktasi
akan menguras persediaan kalsium, fosfor dan mineral lainnya. Jumlah dan
keseimbangan mineral yang tidak tepat dapat menyebabkan milk fever dan
masalah lain.
- Memberi kesempatan pertumbuhan
pedet sebelum lahir, lebih dari separo janin berkembang 2 bulan sebelum
lahir.
- Menghasilkan kolostrum untuk pedet yang akan dilahirkan.
0 komentar:
Posting Komentar