PENYEBAB TERNAK JATUH DAN CARA PENANGANANYA
Beberapa faktor sangat
berpengaruh terhadap produksi dan keberhasilan usaha pemeliharaan ternak sapi
maupun ternak kambing. Faktor-faktor tersebut terbagi menjadi dua kelompok
besar yaitu Faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal secara mudah
adalah faktor yang berasal dari sapinya sendiri sedangkan faktor eksternal
lebih banyak macamnya.
Berikut ini beberapa
faktor yang perlu diperhatikan agar usaha pemeliharaan/peternakan bisa berhasil
dengan baik:
Faktor internal
·
Umur
Ternak
·
Breed/Bangsa
Ternak
·
Sex/Jenis
Kelamin Ternak
Faktor eksternal
·
Pakan
(Kualitas dan Kuantitas)
·
Pengobatan/Penyakit
·
Manajemen
Kandang
·
Handling/Penanganan
Ternak
·
Tenaga
Kerja (Tenaga Kasar dan Tenaga Ahli)
·
Lingkungan
Sekitar (Masyarakat terdekat dengan lokasi usaha)
·
Alam/Musim
Faktor penyebab ternak
sapi tiba-tiba jatuh / downer antara lain:
Disebabkan Karena
Penyakit
Ini adalah faktor
penyebab utama banyak ternak sapi yang tiba-tiba ambruk karena kepayahan akibat
penyakit yang menyerangnya. Mulai dari penyakit berbahaya seperti anthrak,
mulut dan kuku dan mad cow, pada kondisi yang sudah parah akan mengakibatkan
sapi ambruk dan bahkan berlanjut dengan kematian. Untuk jenis penyakit yang
berbahaya ini umumnya peternak sudah sangat memahami resiko yang akan
ditanggung jika sapi terserang penyakit ini.
Penyakit yang terlihat
ringan tetapi perlu diwaspadai adalah cacingan. Sangat mungkin karena pada
serangan cacingan yang parah, ternak akan mengalami diare atau mencret yang
hebat sehingga ternak akan mengalami dehidrasi dan akhirnya bisa ambruk jika
dehidrasi tidak segera tertangani. Cacingan yang parah juga mengakibatkan ternak
lemah karena sangat kekurangan gizi meskipun pakan yang diberikan cukup secara
kuantitas dan kualitas tetapi gizi pakannya hanya akan diserap oleh cacing.
Faktor Cuaca Panas
(Heat Stress)
Salah satu faktor alam
yang sangat signifikan mempengaruhi industri peternakan sapi adalah
kemarau/panas. Kemarau panjang mengakibatkan ketersediaan hijauan yang jauh
berkurang sehingga peternak terpaksa memberi pakan sapinya “asal kenyang” dan
“asal makan” dengan bahan pakan seadanya. Kekurangan hijauan sebagai pakan
utama sapi sangat berpengaruh terhadap daya tahan sapi terhadap panas.
Panas tinggi saat
musim kemarau mengakibatkan sapi harus ekstra keras mempertahankan suhu
tubuhnya agar tetap normal, salah satu yang dilakukan sapi adalah dengan
“panting” atau “menggos” sebagai efek perlawanan tubuh terhadap panas. Menggos
atau panting yang terus menerus dan jangka lama bisa mengakibatkan ternak
kelelahan dan pada akhirnya bisa menyebabkan ternak rubuh/ambruk Seyogyanya
saat cuaca terlalu panas, waspadai panting pada sapi.
Parameter yang bisa
digunakan untuk melihat kejadian heat stress; frekuensi nafas melebihi 80 kali/
menit, suhu tubuh meningkat diatas 39,2 °C, menurunya asupan bahan kering (dry
matter intake).
Keracunan Pakan
Faktor lain yang bisa
berakibat sapi ambruk/rubuh adalah adanya keracunan pakan. Akibat keracunan
pakan metabolisme sapi tidak normal. Jika keracunan dalam taraf yang akut atau
parah maka kerja Jantung dan paru-paru akan sangat terganggu sehingga bisa
berujung sapi menjadi ambruk/rubuh.
Contoh cara menangani
sapi yang keracunan urea (karena dosis yang berlebihan) pada bahan
pakannya: Berikan larutan asam cuka (asam asetat 5 %) pada ternak yang
keracunan urea. Dosis untuk sapi adalah 2 – 5 liter asam cuka sedangkan dosis
untuk kambing adalah 0,5 – 2 liter asam cuka. Fungsi asam cuka adalah untuk
menghambat dan menonaktifkan pembentukan NH3. Setelah pemberian asam cuka
dilanjutkan dengan pemberian air es dengan suhu antara 0 – 4 derajat celcius.
Setelah perlakuan ini usahakan isi lambung bisa terkuras semua.
Karena Sebab Lain
·
Saat
pengangkutan sapi terlalu penuh, melebihi kapasitas alat angkut/truk
·
Saat
menurunkan sapi tidak ada loading sehingga sapi harus loncat yang bisa
mengakibatkan patah kaki yang berujung downer/ambruk
· Penanganan yang kasar
seperti pemukulan pada daerah kaki sapi yang terlalu keras tidak mengindahkan
kesejahteraan hewan (animal welfare)
·
Kekurangan
pakan dan minum yang parah terutama pada sapi yang dipelihara dipadang
penggembalaan saat kemarau panjang dan rumput mengering/meranggas.
·
Penanganan
Untuk mengatasi ternak
yang tiba-tiba ambruk atau rubuh akan lebih mudah jika kita mengetahui apa
penyebabnya terlebih dahulu. Beberapa tindakan berikut ini bisa dilakukan untuk
mengatasi ternak yang ambruk/rubuh:
·
Jika
ambruk karena heat stress/cuaca panas maka jalan yang terbaik adalah dengan
memindahkan sapi ke tempat yang benar-benar teduh, jika perlu dibantu dengan
fan/kipas angin besar agar sirkulasi udara lebih lancar. Pencegahan ambruk saat
cuaca panas adalah dengan pemberian elektrolit pada air minum secara rutin
setiap hari. Pemberian hijauan diperbanyak dan pemberian konsentrat yang
berenergi tinggi agak dikurangi jumlahnya.
·
Jika
ambruk karena keracunan pakan alternatif penanganannya adalah sapi diberi minum
banyak-banyak untuk membersihkan rumen dan jika perlu juga diberikan obat
pencahar. Usahakan semua cairan rumen bisa bersih keluar semua.
·
Jika
sapi ambruk karena penyakit tentunya penyakitnya harus terlebih dahulu diobati
secara intensif.
·
Jika
sapi ambruk karena tarung, pisahkan sapi yang ambruk pada kandang karantina,
periksa seluruh tubuh sapi apakah ada luka atau ada tulang patah, jika semua
aman beri minum sapi dengan air plus elektrolit. Dan yang terpenting jangan
mencampurkan lagi sapi tersebut jika sudah sehat dengan sapi-sapi dari kandang
yang sama karena kemungkinan besar akan tarung lagi dengan yang lain.
·
Sapi
ambruk karena melahirkan bisa dicegah dengan pemberian pakan yang cukup kalsium
terutama sebulan sebelum melahirkan.
0 komentar:
Posting Komentar